Hai, ganteng.
Gimana kabarmu? Aku harap kamu bahagia ya di sana.
Surat ini, bisakah kamu baca? Aku cuma ingin menyampaikan rasa rinduku. Sebab sejak kamu terakhir datang ke mimpiku dengan kemeja kotak-kotakmu itu, kamu tak pernah datang lagi. Ya meskipun hanya mimpi. Kamu sibuk sekali sekarang ini, ya? Tak apa, aku maklumi. Aku juga sedang menyibukkan diri, sehingga belum sempat mengunjungimu. Maaf, ya.
Jadi, gimana? Sudah punya kekasih kah? Cantik? Syukurlah jika ada yang menemanimu. Mungkin bisa kamu kenalkan padaku. Jika tidak bisa, tak apa. Bisa mengetahui kamu bahagia di sana pun, aku sudah tenang.
Aku ingin banyak bercerita denganmu. Sebab seperti yang biasa aku lakukan, semua keluh kesahku aku tumpahkan ke kamu. Meski kamu hanya diam, tapi aku yakin kamu mendengar dan paham. Sekarang aku banyak masalah. Kamu tau? Aku pusing. Tapi, tenang. Aku kuat.
Doa untukmu selalu terkirim. Meski kamu lebih dekat dengan Tuhan, daripada aku. Doakan ibu, bapak dan adik-adikmu juga; pun buatku.
Sudah, suratnya jangan kepanjangan. Pusing nanti kamu bacanya.
Salam sayang untuk adikku di surga, Michael Sandy.
I love you.