RETARDASI MENTAL (idiot)
11/15/2011 07:27:00 AM
Istilah idiot sebenarnya sudah tidak
dipakai di dunia medis untuk menyebut anak-anak yang memiliki kelambanan
menangkap respons baik secara motorik, kognitif, sosial dan bahasa. Apa
yang menjadi penyebab keterbelakangan mental atau retardasi mental itu?
Meski intelligence quotient
(IQ) bukan satu-satunya cara untuk mengukur anak ‘idiot’ tapi
kebanyakan anak dengan kondisi itu memiliki tingkat kecerdasan di bawah
normal.
Standar IQ yang normal
menurut skala Stanford-Binet adalah di kisaran 85-115. Hanya 1 persen
saja populasi di dunia yang memiliki tingkat IQ di atas 135.
Separuh (50%) populasi di dunia memiliki IQ rata-rata di kisaran
90-110, sebesar 25% memiliki IQ di atas rata-rata itu dan 25% populasi
di dunia memiliki IQ di bawahnya. Wahhh aku di atas rata-rata ya :D :ngakak:
Orang
yang ber-IQ rendah di bawah 70 dan sulit berkomunikasi dengan orang
lain yang biasanya disebut ‘idiot’ atau keterbelakangan mental.
Orang-orang seperti ini memiliki kepribadian yang unik namun dalam
kehidupan sosial sering menjadi olok-olokan di masyarakat.
‘idiot’ diklasifikasikan menurut besarnya IQ, yaitu:
1. Ringan
Nilai
IQ antara 55-69. Sekitar 85 persen anak ‘idiot’ berada di kisaran ini,
dan tergolong yang berpendidikan. Anak-anak tersebut dapat belajar
membaca dan menulis hingga kelas 4 atau 5. Mereka relatif hidup mandiri
dan bisa bekerja dengan pelatihan khusus.
2. Sedang
Nilai
IQ antara 40-54. Sekitar 10 persen anak ‘idiot’ masuk klasifikasi ini,
juga tergolong yang dapat dilatih. Anak-anak ini mungkin memiliki
potensi akademik di TK atau kelas 1. Memiliki kemampuan terbatas untuk
membaca dan biasanya membutuhkan dukungan dan pengawasan sehari-hari
dalam kegiatan hidup, dan bisa bekerja dengan pelatihan khusus.
3. Parah
Nilai
IQ antara 25-39. Sekitar 5 persen anak ‘idiot’ masuk klasifikasi ini.
Anak-anak dengan tingkat ini tampaknya tidak akan mampu belajar membaca
dan menulis, tetapi mungkin bisa ke toilet sendiri dengan dilatih dan
berpakaian dengan dibantu. Mereka biasanya membutuhkan pengawasan dan
dukungan total untuk kegiatan kehidupan sehari-hari.
4. Mendalam
Nilai IQ di bawah 24, dan kurang dari 1 persen anak ‘idiot’ yang berada di klasifikasi ini.
Namun
sebuah sistem klasifikasi lebih baru dikembangkan pada tahun 1992 yang
tidak didasarkan pada nilai IQ. Pengelompokkan anak keterbelakangan
mental didasarkan pada jumlah dukungan dan pengawasan terhadap kebutuhan
individu yaitu intermittent, limited, extensive dan pervasive.
Ada banyak hal yang menjadi pemicu anak mengalami ‘idiot’. Biasanya dikelompokkan menjadi:
1. Prenatal (sebelum lahir)
Disebabkan oleh:
- Kelainan kromosom, termasuk sindrom Fragile X
- Cacat gen
- Terkena racun atau infeksi selama kehamilan
- Kelainan kromosom, termasuk sindrom Fragile X
- Cacat gen
- Terkena racun atau infeksi selama kehamilan
2. Perinatal
Disebabkan oleh:
- Lahir prematur
- Komplikasi infeksi
- Lahir prematur
- Komplikasi infeksi
3. Postnatal (setelah lahir)
Disebabkan oleh:
- Infeksi
- Keracunan
- Gangguan metabolisme
- Trauma kepala
- Infeksi
- Keracunan
- Gangguan metabolisme
- Trauma kepala
Lebih
dari setengah anak ‘idiot’ ringan tidak dapat diidentifikasi
penyebabnya, tetapi ‘idiot’ berat jauh lebih mungkin ditemukan
penyebabnya, dengan kemungkinan sekitar 75 persen. Tes untuk
mengidentifikasikan penyebab ‘idiot’ tergantung pada kondisi di
penderita.
Pengujian biasanya
terbatas pada analisa kromosom untuk Down Sindrom atau sindrom Fragile
X. Atau lebih dalam lagi dapat dilakukan pengujian dengan MRI otak.
Pengujian akan meliputi tes psikologis untuk mengevaluasi tingkat IQ dan
fungsinya.
Penyebab umum ‘idiot’, meliputi:
1. Down syndrome
Merupakan penyebab yang paling umum dari ‘idiot’ sedang hingga parah.
Merupakan penyebab yang paling umum dari ‘idiot’ sedang hingga parah.
2. Fragile X syndrome
Ini merupakan penyebab paling umum dari ‘idiot’.
Ini merupakan penyebab paling umum dari ‘idiot’.
3. Rett syndrome
Sindrom ini hanya berpengaruh pada perempuan.
Sindrom ini hanya berpengaruh pada perempuan.
Gejala
anak yang mengalami idiot dapat sangat bervariasi, tergantung pada
penyebab dan beratnya. Secara umum, kebanyakan tanpa bukti fisik seperti
bayi dengan Down sindrom yang diduga menderita ‘idiot’ ketika mereka
tidak memenuhi tahap perkembangan sesuai dengan usianya. Beberapa anak
dengan ‘idiot’ ringan tidak teridentifikasi sampai mereka mulai
bersekolah.
Pengobatannya tergantung
pada penyebab tetapi secara umum tidak ada obat untuk ‘idiot’.
Perawatan hanya dimaksudkan untuk mengajarkan keterampilan yang
diperlukan untuk memaksimalkan bagaimana mereka dapat mandiri.
Anak-anak
yang mengalami keterbelakangan mental mungkin memiliki kondisi lainnya
juga seperti autisme, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder),
gangguan kecemasan, depresi, obcessive compulsive disorder, cerebral
palsy, epilepsi, hyrocephalus, dan spina bifida, dan masalah tingkah
laku. Jika ada, kondisi-kondisi tersebut harus ditanggapi secara baik.
Nah itu fakta tentang anak keterbelakangan mental , mereka bukan untuk dihina , diejek , apalagi dikucilkan dan dijauhi . Mereka juga sama seperti kita , manusia , yang juga butuh kasih sayang :) *loh*
0 komentar
Terima kasih atas komentarnya. :)