Terimakasih, Kamu

11/09/2013 01:50:00 AM

Catatan ini sudah lama tersimpan di draft blog ini. Awalnya aku ingin menuliskan tentang pertemuan ketiga kita di Jogjakarta, tapi sepertinya terlambat jika aku baru mengunggahnya sekarang, maka dari itu aku ubah beberapa bagiannya.



Hai, Rey. Apa kabar?
Sudah? Cukup? Iya, aku mengerti. Aku baru bisa menulis ini, tentu karena baru sekarang aku punya keberanian untuk menuliskannya. Dan tentu juga karena aku sudah mulai bisa berhenti menangisimu. Kamu tahu aku cengeng, kan? Tapi tak mungkin terus menerus menangisimu.

Purwokerto, Jakarta dan Jogjakarta, 3 kota yang jadi tempat beberapa kenangan kita tuliskan pada ingatan masing-masing. Oktober, Februari, dan Agustus, bulan-bulan dimana aku benar bisa memelukmu secara nyata. Dan yang aku rasa adalah bahagia bisa melewatkan waktu 11 bulan 10 hari dari bagian hidupku, bersamamu.

Tentang bahagia yang kita miliki, ternyata singkat. Sangat singkat. Padahal aku pernah membayangkan bisa menghabiskan masa tua kita bersama, tapi semesta berkata lain. Mungkin ada bahagia kita memang berbeda, bukan aku dengan kamu dan bukan kamu dengan aku. Masing-masing dari kita pasti punya bahagia, meski kita tak saling membahagiakan. Aku masih sering tersenyum saat membayangkan kamu yang tersenyum jauh di sana, tapi sering diakhiri hujan air mata saat teringat senyum itu sudah bukan milikku.

Tentang sakit yang kita dapat dari perpisahan, dari situ bisa kita jadikan patokan untuk mendapatkan bahagia yang baru. Sejujurnya, aku benar jatuh cinta. Dan kamu terlambat. Kamu terlambat sadar bahwa kita berbeda, ketika aku juga terlambat menyadari sudah semakin dalam mencintaimu. Itu menyakitkan. Terlebih karena dulu, kamu bilang perbedaan itu bukan masalah. Tapi nyatanya pikiranmu berubah dan kamu menyerah. Sekarang aku hanya bisa menghela napas panjang. Hffftttttt.....

Aku berterimakasih, terutama atas banyak sekali kenangan yang pernah kita buat. Di sudut-sudut ingatanku, masih aku biarkan segala tentangmu berlarian. -Sampai kapan? Entah, mungkin sampai ada hati baru yang mampu membuatku memberi hatiku padanya.- Kadang aku kalut jika mulai teringat tentang kamu, aku takut tangisku lagi-lagi pecah.

Aku berterimakasih, terutama atas waktu yang sudah kamu beri untuk aku lewati. Aku masih ingat saat kamu rela menuruni rangkaian anak tangga di kantormu hanya untuk menelpon dan membujukku agar tidak kesal padamu, padahal waktu masih menunjukkan jam kantor. Aku juga masih ingat saat kita memberi makan rusa di kebun pelataran Candi Prambanan, itu lucu. Atau saat kita duduk di sudut Baturraden dan kamu memegang bunga lalu aku mengambil fotomu, itu manis.

Aku berterimakasih, terutama atas semua cinta dan bahagia yang kamu beri. Untuk yang ini, sepertinya aku tidak perlu berkata banyak. Terkadang, kamu lebih tahu apa yang aku rasa, daripada diriku sendiri. Aku tidak perlu menuliskannya, kamu sudah tahu.

1 Oktober 2012 sampai 10 September 2013, singkat tapi sangat berarti.

Boleh aku mengunggah satu saja dari sekian banyak kenangan yang kita abadikan? Aku suka foto ini.


Sudah, aku hanya ingin menuliskan itu. Hanya sebagian kecil dari banyak cerita tentang kita. Sampaikan salamku untuk Mamamu.

Eiya, kamu lupa mematikan radarmu? Masih sering terdeteksi loh di Neptunus :p

d( ^_^ )b

You Might Also Like

2 komentar

Terima kasih atas komentarnya. :)

Popular Posts

Viewer