Datang Dan Pergi

3/25/2014 01:54:00 AM

Kita mulai dari mana bahasannya? Dari yang datang, atau yang pergi?

Satu, dua, tiga... Mari hitung berapa banyak yang datang, saat hanya ada satu yang pergi? Ah, banyak. Atau pernahkah merasakan seolah semua pergi justru saat kita membutuhkan kehadiran teman di sisi kita?

Beberapa bulan lalu, aku kehilangan. Partner, sahabat, kekasih, iya, aku kehilangan. Artinya kedatangannya hanya untuk pergi. Tidak tinggal dan menetap. Hanya untuk singgah. Tetapi banyak kok cerita dari orang yang hanya singgah namun memberi banyak pelajaran berharga. Menetap itu tidak mudah. Tidak semudah yang kau pikir, mungkin. 

Perihal menyikapi kehilangan, aku tak fasih benar. Lebih sulit menyikapi mereka yang datang, yang kadang tak kita inginkan. Atau, mereka yang kita inginkan justru tak kunjung datang? Mari tertawa sejenak perihal ini. Perihal dia yang kita inginkan, namun terhalang di pintu masuk. Pintu masuk hatimu? Bukan, Pintu masuk hidupnya. Justru dia bimbang, hendak mendatangkan kau ke dalam hidupnya. Bukan karena kau tak pantas, tapi karena dia tak mau menyakitimu. Lucu? Tertawalah. Jadi, apa dia bisa disebut sudah datang ke hidupmu? Terserah kau. Dan apakah sekarang dia pergi, itu juga terserah bagaimana kau menyikapinya. Jika aku jadi kau, jujur saja aku akan menangis di bawah bantal. Lebih menyakitkan seseorang pergi saat kita baru saja akan membukakan pintu hati kita untuknya. Sebut saja kisah tanpa kisah. Berakhir saat kau belum memulai apapun. Baru ucapan salam, lalu selesai. Terjemahkan sesuka hatimu saja tentang ini.

Lalu bagaimana? Saat ini, siapa yang datang mengisi kekosongan setelah ditinggal pergi kekasihmu yang sebelumnya? Jangan tanya aku perkara ini.

Yang ditakdirkan datang, hanya untuk singgah, ada.
Yang ditakdirkan datang, tanpa pernah sempat singgah pun, ada.
Yang ditakdirkan datang, untuk tinggal dan menetap, itu tergantung bagaimana hati kalian saling menjaga.


You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih atas komentarnya. :)

Popular Posts

Viewer