Ilmu dari BOB SADINO : Perbedaan Orang Pintar & Orang Bodoh dalam Berbisnis
3/06/2012 10:29:00 AM
Saluta !!! Saya salut bener sama opa satu ini :) Baca beberapa ilmu dari dia, ini saya bawakan satu untuk dibaca bersama . Ayyoo :)
Perbedaan orang pintar dan orang bodoh dalam berbisnis:
1. Terlalu Banyak Ide
Orang
“pintar” biasanya banyak ide, bahkan mungkin telalu banyak ide,
sehingga tidak satupun yang menjadi kenyataan. Sedangkan orang “bodoh”
mungkin hanya punya satu ide dan satu itulah yang menjadi pilihan
usahanya.
2. Miskin Keberanian untuk memulai
Orang
“bodoh” biasanya lebih berani dibanding orang “pintar”, kenapa ? Karena
orang “bodoh” sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan.
Dia nothing to lose. Sebaliknya, orang “pintar” telalu banyak
pertimbangan.
3. Telalu Pandai Menganalisis
Sebagian
besar orang “pintar” sangat pintar menganalisis. Setiap satu ide
bisnis, dianalisis dengan sangat lengkap, mulai dari modal, untung rugi
sampai break event point. Orang “bodoh” tidak pandai menganalisis,
sehingga lebih cepat memulai usaha.
4. Ingin Cepat Sukses
Orang
“Pintar” merasa mampu melakukan berbagai hal dengan kepintarannya
termasuk mendapatkahn hasil dengan cepat. Sebaliknya, orang “bodoh”
merasa dia harus melalui jalan panjang dan berliku sebelum mendapatkan
hasil.
5. Tidak Berani Mimpi Besar
Orang
“Pintar” berlogika sehingga bermimpi sesuatu yang secara logika bisa di
capai. Orang “bodoh” tidak perduli dengan logika, yang penting dia
bermimpi sesuatu, sangat besar, bahkan sesuatu yang tidak mungkin
dicapai menurut orang lain.
6. Bisnis Butuh Pendidikan Tinggi
Orang “Pintar” menganggap, untuk berbisnis perlu tingkat pendidikan tertentu. Orang “Bodoh” berpikir, dia pun bisa berbisnis.
7. Berpikir Negatif Sebelum Memulai
Orang
“Pintar” yang hebat dalam analisis, sangat mungkin berpikir negatif
tentang sebuah bisnis, karena informasi yang berhasil dikumpulkannya
sangat banyak. Sedangkan orang “bodoh” tidak sempat berpikir negatif
karena harus segera berbisnis.
8. Maunya Dikerjakan Sendiri
Orang
“Pintar” berpikir “aku pasti bisa mengerjakan semuanya”, sedangkan
orang “bodoh” menganggap dirinya punya banyak keterbatasan, sehingga
harus dibantu orang lain.
9. Miskin Pengetahuan Pemasaran dan Penjualan
Orang
“Pintar” menganggap sudah mengetahui banyak hal, tapi seringkali
melupakan penjualan. Orang “bodoh” berpikir simple, “yang penting
produknya terjual”.
10. Tidak Fokus
Orang
“Pintar” sering menganggap remeh kata Fokus. Buat dia, melakukan banyak
hal lebih mengasyikkan. Sementara orang “bodoh” tidak punya kegiatan
lain kecuali fokus pada bisnisnya.
11. Tidak Peduli Konsumen
Orang
“Pintar” sering terlalu pede dengan kehebatannya. Dia merasa semuanya
sudah Oke berkat kepintarannya sehingga mengabaikan suara konsumen.
Orang “bodoh” ?. Dia tahu konsumen seringkali lebih pintar darinya.
12. Abaikan Kualitas
Orang
“bodoh” kadang-kadang saja mengabaikan kualitas karena memang tidak
tahu, maka tinggal diberi tahu bahwa mengabaikan kualitas keliru.
Sednagnkan orang “pintar” sering mengabaikan kualitas, karena sok tahu.
13. Tidak Tuntas
Orang
“Pintar” dengan mudah beralih dari satu bisnis ke bisnis yang lain
karena punya banyak kemampuan dan peluang. Orang “bodoh” mau tidak mau
harus menuntaskan satu bisnisnya saja.
14. Tidak Tahu Pioritas
Orang
“Pintar” sering sok tahu dengan mengerjakan dan memutuskan banyak hal
dalam waktu sekaligus, sehingga prioritas terabaikan. Orang “Bodoh” ?
Yang paling mengancam bisnisnyalah yang akan dijadikan pioritas
15. Kurang Kerja Keras dan Kerja Cerdas
Banyak
orang “Bodoh” yang hanya mengandalkan semangat dan kerja keras plus
sedikit kerja cerdas, menjadikannya sukses dalam berbisnis. Dilain sisi
kebanyakan orang “Pintar” malas untuk berkerja keras dan sok cerdas,
16. Menacampuradukan Keuangan
Seorang “pintar” sekalipun tetap berperilaku bodoh dengan dengan mencampuradukan keuangan pribadi dan perusahaan.
17. Mudah Menyerah
Orang
“Pintar” merasa gengsi ketika gagal di satu bidang sehingga langsung
beralih ke bidang lain, ketika menghadapi hambatan. Orang “Bodoh”
seringkali tidak punya pilihan kecuali mengalahkan hambatan tersebut.
18. Melupakan Tuhan
Kebanyakan
orang merasa sukses itu adalah hasil jarih payah diri sendiri, tanpa
campur tangan “TUHAN”. Mengingat TUHAN adalah sebagai ibadah vertikal
dan menolong sesama sebagai ibadah horizontal.
19. Melupakan Keluarga
Jadikanlah
keluarga sebagai motivator dan supporter pada saat baru memulai
menjalankan bisnis maupun ketika bisnis semakin meguras waktu dan tenaga
20. Berperilaku Buruk
Setelah
menjadi pengusaha sukses, maka seseorang akan menganggap dirinya
sebagai seorang yang mandiri. Dia tidak lagi membutuhkan orang lain,
karena sudah mampu berdiri diats kakinya sendiri.
Sumber: sinarilahdunia.wordpress.com
0 komentar
Terima kasih atas komentarnya. :)