Jakarta Yang Baik

4/05/2014 04:05:00 AM

Hello, happy people!

Pernah menemukan tempat baru yang dirasa sangat welcome terhadap kehadiran kita? Bagaimana rasanya? Bahagia? Ya! Pengalaman baru, pelajaran baru, dan kesenangan baru.

Sejak Januari lalu, saya resmi memutuskan untuk hijrah dari Purwokerto ke sana, ibukota Republik Indonesia, Jakarta. Meski tak berdomisili di Jakarta, tapi rasanya menghabiskan waktu 5 hari dalam seminggu untuk bekerja di sana, cukup memberi saya kesan tentang bagaimana hiruk pikuk kota yang tak pernah sepi itu. 5 hari dalam seminggu selama kurang lebih satu setengah bulan, Tangerang - Jakarta setiap pagi dan malamnya. Bangun subuh, dan sudah harus di stasiun sebelum jam 6. Dan baru bisa sampai lagi di rumah paling cepat jam 8 malam. Dan sejak itu saya punya kebiasaan baru; ketinggalan kereta.

Sebagai si hobi nyasar yang baik, setidaknya ada lah 6 atau 7 kali kesasar di Jakarta. Maklum, orang baru. Hahahaha. But I really enjoyed that. Karena nyasar adalah jalan-jalan yang tak pernah direncanakan. Anggap saja begitu. Setidaknya dengan nyasar, kita bisa tahu daerah baru yang mungkin sebelumnya belum pernah kita kunjungi. 

Dan tentu, saya tidak mungkin berada di Jakarta sendirian. Nasib baik, Tuhan mempertemukan saya dengan orang-orang yang juga baik, di Jakarta sana. Teman, rekan kerja, sahabat, bahkan keluarga baru. Pernah ketemu orang jahat atau tidak? Hahahaha. Pernah, saat saya bercermin.

Semesta akan memberi kita hal baik, selama kita juga memberi hal yang baik kepada sesama. Dan pinter-pinternya kita bersosialisasi serta menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Buat yang bilang Jakarta itu kejam, ya jangan datang ke Jakarta. Buat yang sudah memutuskan untuk hijrah ke sana, ya terima resikonya. Toh, setiap pilihan memang ada konsekuensinya. Setiap hal itu punya dua sisi; baik dan buruk. Tidak ada hal yang selamanya mempunyai sisi baik/buruk saja. Pasti ada keduanya. Tinggal bagaimana caranya kita menerima, mengolah, menyerap dan memberi umpan balik. Kuncinya ada di diri kita sendiri, dari apa yang kita pikirkan, dan bagaimana kita bersikap.

Jakarta memang cocok untuk orang yang punya ambisi besar; mungkin termasuk saya. 

Oiya, ini ada oleh-oleh, foto saya bersama 2 teman di Kota Tua, Jakarta.


You Might Also Like

0 komentar

Terima kasih atas komentarnya. :)

Popular Posts

Viewer